Mengatur Shutter Speed agar Hasil Tajam | Blog Banten Kamera

Mengatur Shutter Speed agar Hasil Tajam

Shutter speed
Sumber foto : Google
Ketika kamera memotret sebuah gambar, ada 3 komponen penting yang bekerja saling bertautan. Ketiga komponen tersebut disebut segitiga exposure yang didalam terdapat ISO, diafragma/aperture dan termasuk shutter speed. Oleh karena itu, kalian perlu untuk memahami dan mampu mengatur shutter speed pada kamera kalian, jika ingin menghasilkan hasil gambar yang baik dan tajam.

Shutter speed merupakan kecepatan atau berapa lama waktu jendela bidik dapat terbuka hingga tertutup kembali, hingga akhirnya menangkap sebuah gambar. Pada kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex), shutter speed tersedia dalam beberapa tingkatan. Dari macam - macam shutter speed yang tersedia, kalian dapat memilih shutter speed sesuai dengan foto yang akan kalian ambil.

Tingkatan shutter speed pada kamera DSLR diantaranya, speed tercepat ada pada angka 1/8000, 1/4000, 1/2000, 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4, 8, 15 dan paling lambat adalah 30 detik.

Kalian dapat mengatur shutter speed sesuai dengan jenis gambar dalam fotografi, biasanya dalam fotografi terdapat 3 tingkatan shutter speed. Diataranya slow speed, high speed ataupun normal.

Slow speed
Slow speed
ISO 100 - f/5 - 25"
Sumber foto : Nurkhikmah yuliastuti

Dapat terlihat dari namanya, slow speed merupakan speed yang lambat. Berarti speed ini diangka terbesar. Misalnya 15 hingga 30 detik. Ketika menggunakan speed ini kalian akan menghasilkan foto yang tajam pada sebagian bidang. Slow speed banyak digunakan untuk mengambil objek cahaya yang berjalan atau air. Sehingga objek yang berjalan atau bergerak tersebut dibekukan oleh shutter speed yang lambat.

Untuk slow speed cahaya, kalian dapat mengambil gambar pada malam hari. Dengan begitu, objek cahaya yang akan kalian bidik terlihat jelas.

High Speed

High speed
Sumber foto : Nurkhikmah yuliastuti
High speed merupakan shutter dengan kecepatan yang tinggi. Biasanya speed ini digunakan untuk objek bergerak dengan kecepatan yang tinggi juga, sehingga untuk tetap mendapatkan hasil gambar dengan objek yan tajam kalian juga harus menyesuaikan shutter speed yang kalian gunakan. Hasil yang didapat dari foto slow speed ini, gambar objek tajam sedangkan bidang lainnya atau background akan blur.

Semakin cepat objek bergerak, semakin cepat juga shutter speed yang kalian gunakan. High speed digunakan untuk memotret dengan tujuan untuk membekukan objek bidikan, misalnya orang yang berjalan atau kendaraan yang berjalan. Jika kalian ingin mendapatkan objek bergerak dengan kecepatan yang tinggi, namun menggunakan shutter yang lambat, maka hasil gambar kalian juga akan blur karena kurang cepatnya speed.

Pilihan speed yang baik untuk membekukan objek yang bergerak adalah 1/500 atau 1/1000. Namun semua itu tergantung dari kecepatan objek yang bergerak. Untuk objek manusia berjalan, shutter 1/125 cukup untuk membekukan objek dan membuat bidang utama fokus. Berbeda dengan kendaraan, dimana kendaraan melaju lebih cepat dari manusia, maka shutter yang dibutuhkan juga akan semakin tinggi, misalnya 1/500.

untuk mendapatkan objek yang lebih tajam, kalian dapat terus mencoba dan berlatih. Setelah mengatur kecepatan shutter, kalian dapat langsung mencoba memotret. Cara yang digunakan adalah, lensa mengikuti objek bidikan hingga akhirnya kalian baru dapat memencet tombol shutter.

Jika kalian hanya menggunakan shutter tinggi namun kamera tidak mengikuti objek saat berjalan, maka kalian tidak akan mendapatkan gambar yang tajam. Untuk mendapatkan foto ini dengan gambar objek yang tajam, maka kalian wajib untuk melakukan cara yang sudah ditetapkan.
Lihat juga : 5 genre fotografi paling populer
Normal/medium Speed
Medium/Normal speed
Sumber foto : Nurkhikmah yuliastuti

Tingkatan speed ini digunakan untuk memotret objek bergerak dengan keseluruhan bidang menjadi tajam, baik objek utama maupun background. Berbeda dengan slow speed yang memfokuskan ketajaman pada bidang background dan high speed yang memfokuskan ketajaman pada objek utama.

Hasil dari normal speed ini seperti foto biasa, objek yang bergerak mnejadi tidak terlihat bahwa objek tersebut sebenarnya objek yang bergerak. Shutter speed yang digunakan untuk foto ini biasanya speed yang tidak terlalu dan tidak terlalu tinggi pula, contohnya 1/250.

Hal yang perlu diperhatikan, memang biasanya ketika menggunakan shutter cepat, yaitu sekitar 1/2000 dapat membuat pencahayaan menjadi kurang, sehingga kalian juga harus menyesuaikan masing - masing dari komponen segitiga exposure.

Itulah penjelasan mengenai penggunaan shutter agar gambar menjadi tajam, baik tajam pada bidang utama, background ataupun secara keseluruhan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan fotografi kalian. Selamat mencoba! (NHY)
Bagikan:

Berlangganan untuk email update gratis: