Apa Itu Eksposure dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Sumber foto |
Exposure merupakan paparan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Exposure dihasilkan oleh kinerja dari segitiga exposure. Apakah segitiga exposure itu? Segitiga eksposure adalah bagian - bagian penting yang menghasilkan exposure dalam kamera. Segitiga eksposure terdiri dari 3 komponen, diantaranya ISO, Shutter speed dan diafragma atau aperture.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara kerja exposure atau bagaimana eksposure dapat dihasilkan, artikel ini akan membahas dahulu masing - masing 3 komponen penting terciptanya sebuah eksposure diantaranya sebagai berikut :
ISO
Sumber foto : Google |
ISO merupakan pengukur tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Kalian dapat mengukur dan menyetel ISO sesuai dengan yang dibutuhkan. ISO pada kamera memiliki beberapa pilihan, diantaranya yang paling rendah 100,200,400, 800, 1600, 3200, 6400, 8063, 10159, 12800, hingga yang tertinggi adalah 25600.
Namun setiap kamera memiliki jumlah tingkatan ISO yang berbeda, seperti pada canon 1100, ISO minimal ada di angka 100 dan maksimal adalah 12800. Namun kamera canon 700D, ISO minimalnya adalah 100 dengan ISO maksimal 25600.
Masing - masing memiliki tingkat keterangan cahaya yang berbeda, jika gambar terlalu terang atau over exposure maka kalian dapat menurunkan ISO yang kalian gunakan, jika gambar terlalu gelap atau under exposure, maka kalian bisa menaikkan sedikit ISO pada kamera kalian.
Hal lain mengenai ISO yang perlu kalian ketahui adalah, semakin rendah angka ISO maka gambar yang kalian dapatkan akan semakin jernih dan warna yang bagus. Namun jika ISO yang dipakai semakin besar, maka hasil gambar kurang jernih dan warna yang kurang bagus.
Shutter Speed
Sumber foto : Google |
Shutter speed adalah rentang waktu jendela terbuka pada kamera, hingga jendela tertutup kembali ke posisi awal dan tertangkap sebuah gambar. Pada kamera DSLR shutter speed memiliki beberapa tingkatan, diantaranya shutter speed terendah atau terlambat adalah 30 detik atau bulb. Selanjutnya adalah 15,8,4,2,1,1/2,1/4, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125 dan shutter yang paling cepat adalah 1/125 detik.
Shutter speed yang sangat rendah ini digunakan untuk foto slow speed seperti bluring air atau bluring cahaya (bulb). Dengan menggunakan shutter terendah, kalian dapatmenghasilkan gambar air atau cahaya yang sangat halus. Untuk hasil maksimal kalian perlu menggunakan tripod agar gambar tidak goyang.
Selanjutnya adalah shutter speed cepat, kita dapat menggunakan shutter speed yang cepat untuk memotret pergerakan objek yang cepat juga. Biasanya shutter cepat digunakan untuk memotret kegiatan olahraga seperti berlari, sepakbola, basket dan lain sebagainya.
Diafragma/Aperture
Sumber foto : Google |
Komponen terakhir segitiga exposure yaitu diafragma. Diafragma merupakan seberapa besar lensa terbuka ketika akan memotret. Diafragma/aperture dalam kamera juga memiliki beberapa tingkatan, diantaranya yang terendah adalah f1,4 - f/2 - f/2,8 - f/4 - f/5,6 - f/8 - f/11 - f/18 dan terakhir dengan bukaan terkecil f/22.
Diafragma tersebut merupakan diafragma dengan bukaan yang paling besar, diafraga rendah cocok untuk mengambil gambar bokeh/blur belakang. Selanjutnya untuk bukaan terbesar, biasanya digunakan untuk memotret objek yang keseluruhannya fokus, baik objek maupun background.
Bagaimana exposure dapat dihasilkan? ekposure dihasilkan berkat kinerja 3 komponen diatas. Perumpaan exposure yang sering digunakan adalah menurut Bryan Peterson, ia mengatakan bahwa eksposure diibaratkan air yang keluar dari sebuah kran. Dimana aperture berfungsi sebagai bukaan kran yang berfungsi menutup dan membuka kran air.
Lihat juga : Beberapa manfaat mempelajari fotografiSedangkan shutter speed adalah kecepatan atau berapa lama air dapat keluar atau jatuh ke dalam wadah dan yang terakhir adalah ISO. ISO berfungsi sebagai wadah air yang keluar dari kran.
Eksposure memiliki beberapa tingkatan dalam fotografi, tingkatan tersebut diantaranya Under exposure, standard eksposure dan over exposure. Under exsposure untuk gambar dengan pencahayaan rendah atau kurang, standard exposure untuk gambar dengan pencahayaan cukup dan yang terakhir over exposure untuk cahaya yang terlalu banyak atau terang.
Untuk menandakan gambar kalian under, over ataupun standard kalian dapat melihatnya lewat layar LCD kamera kalian. Jika kalian ingin mendapatkan gambar dengan pencahayaan cukup, maka pastikan exposure compensation kalian berada tepat ditengah. Jika titik berada di angka minus maka cahaya foto kalian rendah/under dan jika titik berada di angka plus maka dapat dipastikan cahaya pada foto kalian terlalu tinggi/over.
Itulah penjelasan mengenai exposure dan beberapa komponen yang menghasilkan exposure pada kamera dan gambar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan fotografi kalian.