Tips Mengambil Foto pada Kondisi Low Light | Blog Banten Kamera

Tips Mengambil Foto pada Kondisi Low Light

Tips Mengambil Foto pada Kondisi Low Light
Sumber foto: YouTube

Dalam mengambil sebuah gambar atau memotret suatu objek, tentu saja kamu dapat melakukannya dimana saja serta kapan saja, asal kamu tahu beberapa teknik pentingnya. Dapat menguasai kamera kamu sendiri, merupakan hal paling mendasar untuk mendapatkan hasil foto yang baik meski kamu berada pada kondisi yang kurang memungkinkan.

Banyak belajar dan mengamati adalah kunci kamu dalam menuju kesuksesan di dunia fotografi maupun videografi. Banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk dapat mempelajari segala hal seputar dunia fotografi, seperti membaca buku, atikel, serta menonton video-video menarik di YouTube tentu bisa menjadi sumber belajar kamu.

   Lihat juga: 5 Rekomendasi Channel Youtube untuk Belajar Fotografi

Selain menguasai kamera kamu sendiri, kamu juga perlu banget untuk menguasai beberapa teknik penting untuk bisa mendapatkan hasil foto yang menarik. Seperti misalnya, teknik mengambil foto pada kondisi low light atau minim cahaya.

Mungkin untuk kamu yang masih tidak tahu menahu, saat berada dalam kondisi minim cahaya, kamu akan langsung saja menggunakan flash kamera kamu agar tak membuat hasil foto kamu menjadi gelap. Padahal, untuk mendapatkan hasil foto yang baik, flash hanya digunakan untuk beberapa kondisi saja.

Dan untuk dapat mengetahuinya lebih jauh lagi, kami akan langsung membagikan kepada kamu sebuah trik pengambilan foto pada kondisi low light atau minim cahaya.

Dekatkan Subjek pada Sumber Cahaya
Tips foto low light
Sumber foto: theverge.com

Hanya ada dua cara untuk kamu bisa mendapatkan hasil foto yang baik saat akan memotret di tempat yang minim cahaya. Pertama, dengan mendekatkan subjek foto kamu pada sumber cahaya.

Hal itu memang memungkinkan jika subjek foto kamu adalah teman kamu sendiri, jadi kamu bisa menyuruhnya untuk sedikit bergeser atau pindah ke tempat dengan sumber cahaya yang lebih memadai.

Namun, bagaimana jika subjek foto kamu itu orang asing? Atau bahkan benda mati yang menarik perhatian kamu? Kamu pastinya tak akan mungkin dapat memindahkannya atau menyuruhnya untuk bergeser sedikit, bukan?

Oleh karena itu, mungkin tips yang satu ini hanya dapat berlaku untuk satu atau dua orang teman kamu, ya?

Kuasai Pengaturan Segitiga Eksposure

Dan pilihan kedua, yaitu bermain dengan segitiga eksposure.

   Lihat juga: Apa itu Eksposure dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Saat kamu memiliki sebuah kamera, penting sekali untuk kamu dapat mengerti konsep segitiga eksposure ini, karena tentu saja pengetahuan seperti ini akan sangat berguna untuk kamu saat memotret pada kondisi low light.

Segitiga eksposure ini sendiri meliputi, aperture, shutter speed, serta ISO, yang tentunya akan berperan penting sekali dalam meningkatkan kualitas foto low light kamu.

Aperture
Aperture
Sumber foto: Google

Besar bukaan diafragma atau aperture pada lensa kamu, akan sangat berpengaruh pada banyaknya cahaya yang masuk pada lensa kamera kamu. Semakin lebar bukaan lensa, maka akan semakin banyak pula cahaya yang masuk sehingga membuat hasil foto kamu menjadi lebih cerah bahkan pada kondisi low light sekalipun.

Namun, untuk kamu yang masih belum memahami konsep aperture, semakin kecil angka aperture maka akan semakin lebar pula bukaan diafragma lensa kamu. (f/1.8 lebih lebar dari f/4).

Saat memotret pada kondisi low light seperti di dalam ruangan yang minim cahaya atau pada malam hari, usahakanlah untuk menggunakan lensa dengan aperture selebar mungkin, seperti f/1.8 atau f/2. Untuk bisa mendapatkan aperture selebar ini, kamu bisa menggunakan lensa fix 50mm f/1.8, untuk harga yang murah dan hasil yang lebih baik.
Depth of field sempit
Sumber foto: Photography Stack Exchange

Perlu kamu ketahui, menggunakan aperture yang lebar tentunya juga akan menghasilkan depth of field yang lebih sempit. Konsepnya sih, semakin lebar aperture, maka akan semakin mempersempit depth of field pada lensa kamera kamu. Dampak dari sempitnya depth of field ini, lensa kamu hanya dapat fokus pada satu hingga dua orang saja dan menyisakan objek lainnya dalam keadaan blur.

Jadi kamu perlu berhati-hati saat mengatur aperture untuk foto berkelompok.

Shutter Speed

Selanjutnya, ada shutter speed yang merupakan langkah kedua kamu dalam mengatur eksposure yang terdapat pada kamera. Konsep dari shutter speed ini sendiri, semakin cepat kamu mengatur shutter speed, maka akan semakin sedikit cahaya yang masuk.
Pengaturan Shutter speed pada Low light
Sumber foto: thephotoblogger.com

Namun, semakin lambat kamu mengatur shutter speed pada kamera kamu, hasil foto kamu justru akan nampak blur dan kamu pastinya akan lebih menghindari itu. Jadi, kecerdikan kamu akan sangat dibutuhkan dalam mengatur shutter speed pada kondisi low light.

Umumnya pada kamera tipe full frame, kamu bisa mendapatkan hasil foto yang tajam tanpa blur, dengan menggunakan tingkat shutter speed yang sama dengan ukuran focal length lensa yang sedang kamu pakai. Semisal, kamu sedang menggunakan focal length 60mm maka gunakanlah tingkat shutter speed 1/60 detik.

Sementara untuk kamu yang tidak menggunakan kamera tipe full frame, idealnya shutter speed yang tepat digunakan saat kondisi low light adalah 1/45 detik. Hanya saja, jika objek foto kamu banyak bergerak, kamu tentunya butuh untuk menaikkan shutter speed kamu.

ISO
Pengaturan ISO
Sumber foto: Cummins.us

Segitiga eksposure terakhir, adalah ISO.

Tak jauh berbeda sebenarnya dengan shutter speed, untuk mengatur ISO sendiri kamu juga perlu cerdik-cerdiknya mencari nilai yang tepat untuk hasil foto kamu. Karena semakin kecil nilai ISO, semakin gelap hasil foto kamu, sementara itu, semakin tinggi nilai ISO, maka akan semakin banyak efek noise pada foto kamu.

Tingkat ISO 1600 sebenarnya juga sudah dapat menghasilkan foto yang terang. Jadi, usakan saja untuk tidak menggunakan ISO di atas 1600.

Gunakan Flash untuk Foto Grup
Flash untuk foto group
Sumber foto: Jasmine Star

Ada sedikit pengecualian untuk kamu yang akan memotret sekelompok teman-teman kamu di tempat dengan kondisi low light atau minim cahaya, karena memperlebar ukuran diafragma atau aperture pada lensa kamu justru akan memperburuk hasil fotonya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bukaan lensa kamera yang terlalu lebar dapat mengakibatkan sempitnya depth of field pada hasil foto kamu dan membuat sebagian orang yang ada pada foto nampak blur.

   Lihat juga: Penyebab Hasil Kamera DSLR Buram

Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu menggunakan flash yang ada pada kamera kamu atau kamu bisa menggunakan flash eksternal sebagai sumber cahaya, dengan catatan flash eksternal ini mengarah pada langit-langit ruangan atau dinding sebagai pemantul cahaya, agar tak menghasilkan cahaya yang terlalu tajam pada subjek foto kamu.
Flash untuk foto grup
Sumber foto: Fiveprime

Saat kamu menggunakan flash, bukan berarti kamu boleh menggunakan ISO yang rendah. Idealnya, ISO yang tepat saat kamu menggunakan flash adalah 400.

Jadi, itulah tips dalam pengambilan foto pada kondisi low light atau minim cahaya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan sampai jumpa di tips-tips kami yang lainnya, Pembaca!
Bagikan:

Berlangganan untuk email update gratis: