Teknik Foto untuk Malam Hari | Blog Banten Kamera

Teknik Foto untuk Malam Hari

photo in the night
Sumber foto : Google
Foto dapat dilakukan di setiap waktu, baik pagi, siang, sore ataupun malam. Mungkin beberapa orang lebih menyukai memotret pada siang hari karena pencahayaan yang lebih banyak dan tentunya lebih mudah untuk menghasilkan foto dengan pencahayaan yang cukup baik. Berbeda ketika malam hari yang membutuhkan kita untuk lebih aktif untuk mencari dan mengatur cahaya.

Cahaya merupakan hal yang penting dalam fotografi, menjadi elemen utama dalam menghasilkan foto. Meski siang hari berlimpah cahaya alami yang bersumber dari matahari yang mampu menghasilkan gambar yang bagus dengan lebih mudah, namun bukan berarti pada malam hari kalian tidak mampu menghasilkan gambar lebih bagus.

Siang maupun malam memiliki keistimewaannya masing - masing, hal tersebut tergantung dari seberapa kreatif kita dan seberapa banyak kita menguasai fotografi. Jika kalian memiliki pengetahuan fotografi dengan baik, tentu di waktu apapun kalian akan mendapatkan hasil foto yang bagus juga. Tentu untuk menghasilkan foto yang bagus dan menarik pada malam hari ada beberapa cara yang dapat kalian lakukan, berikut beberapa penjelasannya :

Menggunakan Shutter Speed Rendah
shutter speed
Sumber foto : Google

Shutter speed merupakan berapa lama shutter pada kamera terbuka. Semakin lama shutter terbuka, maka semakin banyak juga cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga jika kalian berniat untuk tidak menggunakan flash, baik internal maupun eksternal, sebaiknya menggunakan cara ini agar hasil foto kalian tetap bagus.

Dengan menggunakan shutter speed rendah, hasil foto kalian akan mendapatkan pencahayaan yang cukup dan tidak under exposure. Kalian dapat mnegatur shutter speed pada kamera kalian pada malam hari sebesar 1/16, 1/8 atau bahkan lebih rendah dari angka tersebut. Tergantung dari seberapa besar/terang cahaya pada hasil foto yang kalian inginkan.

Berbeda jika kalian memotret pada malam hari tanpa bantuan flash dan tanpa melembatkan shutter, maka hasil foto kalian kurang bagus karena kekurangan cahaya dan gelap. Tetapi dengan menggunakan aperture rendah, tentu ada kelemahannya yaitu membuat hasil gambar kalian menjadi blur karena terguncang.

Gunakan Tripod
tripod
Sumber foto : Google

Seperti penjelasan diatas, dengan menggunakan shutter yang sangat lambat tentu resikonya yaitu membuat gambar menjadi blur. Tentu kalian tidak ingin mendapatkan hasil gambar yang blur atau kurang pencahayaan. Untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus yaitu tajam dan memiliki cahaya yang cukup, kalian dapat menggunakan bantuan tripod.

Tanpa tripod kalian akan sulit mendapatkan gambar yang tajam dan tidak blur, jika mengingat dengan menatur shutter speed ke angka yang besar/lambat maka akan membuat kalian harus memegang kamera dengan posisi yang stabil dalam waktu yang lama.

Hal tersebut bukanlah hal yang mudah karena tangan manusia memiliki kekurangan, yaitu akan terguncang jika memegang benda terlalu lama. Terlebih kamera memiliki bobot yang berat.

Lihat juga : Membuat studio foto sendiri di rumah

Mengatur ISO (International Organization for Standarization)
ISO merupakan sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Pada sebuah kamera DSLR, umumnya memiliki ISO terendah 100 dan tertinggi 25600. Mengatur ISO ke angka tinggi dapat membantu kalian dalam meningkatkan cahaya dalam foto kalian. Pada siang hari, dengan kondisi cahaya yang cukup banyak/terang maka dengan ISO 100 kalian akan cukup mendapatakan hasil foto yang terang.

Namun pada malam hari, menggunakan ISO hanya sebesar 100 tentu hasil foto yang akan kalian dapatkan menjadi kurang (under exposure). Oleh sebab itu, ketika kalian tidak memutuskan untuk mengambil gambar dengan menggunakan flash, kalian dapat menaikkan ISO pada kamera
kalian. Dengan begitu kalian akan mendapatkan pencahayaan yang cukup baik.

Tetapi dengan menggunakan ISO yang semakin tinggi, tentu ada resiko yang akan kalian dapatkan, yaitu menimbulkan bercak - bercak atau bintik - bintik pada hasil foto kalian.

Bercak - bercak tersebut yang biasa disebut dengan noise. Dengan timbulnya noise pada sebuah foto akan mengurangi tingkat estetika dari sebuah gambar. Karena pada dasarnya salah satu gambar dapat dikatakan bagus yaitu tajam dan halus, yaitu tidak terdapat noise pada hasil gambarnya.

Untuk itu sebaiknya jika kalian ingin menaikkan ISO pada kamera kalian, jangan gunakan ISO yang terlalu tinggi. Semakin tinggi ISO maka semakin banyak noise pada hasil gambarnya.

Namun jika kalian memang terpaksa harus menaikkan ISO, ada hal yang dapat kalian lakukan untuk meminimalisir noise pada foto kalian. Caranya yaitu dengan mengedit kembali hasil gambar kalian dengan beberapa aplikasi pembersih atau penghilang noise pada foto.

Bantuan Cahaya Flash
flash internal
Sumber foto : Google

Ini menjadi salah satu alat bantu yang mampu menambah cahaya pada foto yang akan diambil, kalian dapat menggunakan flash internal atau eksternal. Menggunakan flash internal atau eksternal sesuai dengan kebutuhan cahaya atau seberapa jauh jarak objek dengan kamera. Hal ini perlu kalian pertimbangkan mengingat kemampuan mengeluarkan cahaya/kekuatan cahaya pada flash internal lebih kecil dari pada flash eksternal.

Jika kalian memotret menggunakan flash internal saja, pastikan kalian memotret dengan objek yang tidak terlalu jauh dengan kamera. Namun jika kalian membutuhkan cahaya yang lebih besar dan objek yang sedikit jauh dari kamera, maka flash eksternal sebaiknya menjadi pilihan utama kalian.

Mengatur Posisi Objek
Hal ini perlu kalian lakukan ketika kalian tidak menginginkan menggunakan flash ketika memotret. Kalian perlu mengatur objek ke posisi dengan cahaya yang cukup, aturlah objek di tempat yang diterangi oleh lampu serta memiliki kekuatan cahaya yang cukup. Sehingga kalian tidak perlu untuk menggunakan flash.

Jika kalian memutuskan bahwa hanya pencahayaan dari lampu saja sudah cukup untuk mendapatka gambar yang bagus, maka sebaiknya kalian tidak menggunakan flash. Pada beberapa kondisi, dengan menggunakan flash akan membuat hasil foto kalian menjadi kurang bagus.

Biasanya dengan menggunakan flash akan menghasilkan bayangan hitam pada belakang objek, hal tersebut terjadi karena cahaya yang keluar dari flash dapat kurang merata ke seluruh ruangan atau objek.

Menggunakan Teknik Slow Speed
slow speed milky way
Sumber foto : Google

Untuk menghasilkan foto yang lebih indah, kalian dapat mencoba teknik ini ketika memotret pada malam hari. Teknik ini merupakan salah satu teknik fotografi yang dapat dilakukan pada siang atau malam hari.

Jika malam hari kalian dapat memanfaatkannya untuk mengambil foto dari jejak lampu, yang banyak dihasilkan dari teknik slow speed pada malam hari yaitu jejak lampu /bulb atau memotret bintang (milky way/bima sakti).

Untuk menghasilkan foto jejak lampu dan milky way, gunakan shutter speed yang terlama, yaitu 25 atau 30 detik. Hal tersebut sebaiknya dilakukan agar mendapatkan hasil foto yang lebih bagus dibandingkan menggunakan shutter speed yang lebih cepat. Tentunya hal ini memerlukan peralatan lain, yaitu menggunakan tripod agar hasil gambar kalian tidak blur.

Itulah beberapa penjelasan mengenai teknik foto pada malam hari. Foto ketika malam hari juga mampu menghasilkan foto yang indah ketika kalian mengerti denngan baik mengenai teknik fotografi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah informasi mengenai fotografi untuk kalian.
Bagikan:

Berlangganan untuk email update gratis: